Warna Marta Warna Kamu Juga: Cerpen Anca Galih Chrisanty ___(Anju)

Rabu, 13 Juli 2011

Cerpen Anca Galih Chrisanty ___(Anju)


 ini cerita oleh : anca Galih Saragih...

----------------------------------------------------
“mana dia? Papa mau bicara dengan Ev”
“papa kan tau, jam segini mana mungkin anak itu dirumah! Entar kalau dia pulang, mama bilangin biar ngomong sama

papa”
“ok!”

Teeeet… perbincangan di telepon itu pun di akhiri.

Tok..tok.. ”maaa!!”
Buru-buru menelepon papa, “Ev.. papa mau ngomong sama kamu!”
“loh..loh..loh..nyantai ma! Nafas juga belum ngumpul.” Kata Evelyn sambil menggenggam handphone mama nya.
“ada apa pa?”
“dari mana Ev?”
“ada acara. Tumben papa nanya yang beginian?”
“ya papa harus tau kamu ngapain aja, gimana perkembangan kamu. Kan wajar?”
“papa gimana? Jadi ga pulang nya? supaya Ev tau batalin acara nya kalau papa ga jadi pulang. Lagi pula, papa kan janji”
“kayaknya papa ga mungkin pulang Ev”
“okey… enough?”
“ok.” Dan diakhiri lagi.
Malam itu sebenarnya Evelyn baru saja selesai merencanakan acara untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke-17

yang jatuh keesokan hari nya.

Perbincangan antara papa dan anak perempuan remaja nya itu nyaris selalu berakhir begitu. Tidak ada jawaban atas

pertanyaan yang diajukan.

Keesokan hari ketika di sekolah,
“SELAMAT ULANG TAHUN EVELYYYYN!!!!!!”
Semua teman nya menyambut dengan meriah.
Tanpa disadari, Ev menangis. Air mata itu membuat suasana menjadi hening tiba-tiba.
Semua terdiam. Mungkin sebenarnya heran, mengapa Ev menangis.
Akhirnya Abigael memegang tangan Ev, lalu memeluk nya.
“selamat ulang tahun teman.” Dia menghapus air mata Ev.
Ev memeluk nya kembali dan berkata “kalian yang mencitrakan aku . aku menjadi teman yang sempurna, menjadi sahabat

untuk semua cerita, menjadi bagian dalam semua kisah. Terima kasih untuk selalu bersama”
Abigael pun sekarang ikut meneteskan air mata. Saat-saat itu menjadi bagian paling menenangkan bagi Evelyn yang

sedang mencari bagian yang hilang dari dirinya.
Satu persatu dari mereka mulai menyalami Ev sambil mengucapkan kata-kata dan Doa.
“Udah ah nangis-nangisan nya. Ntar pulang sekolah kita semua makan-makan. OK?”
Semua temannya menjawab dengan senyuman.
“oh…guys, mana ekspresinya?”
“yuuuuuhuuuuuuu” akhirnya semua teriak.

Setelah pelajaran usai, Ev dan semua temannya berangkat. Kebetulan ada 3 mobil dan salah satunya adalah Van

kesayangan Ev. Saat sampai ditempat tujuan, semua temannya berhamburan keluar.
Tiba-tiba lagu dari 311 yang berjudul love song terdengar. Itu adalah ringtone handphone Evelyn.
“Selamat Ulang tahun sayang. Semoga tetap jadi anak papa yang baik dan berprestasi.”
“makasih pa…” jawab Evelyn singkat.
“kamu mau hadiah apa?”
“aku udah ga punya apa-apa untuk diminta sebagai hadiah ulangtahun pa. rasanya semua udah ada!”
dalam hati Ev berkata, aku cuma minta papa bantu aku untuk mewujudkan doa ku pada Tuhan.
Semalam aku berdoa, dan meminta pada Tuhan hadiah yang sederhana. Semoga papa bisa mengenal aku.
“oh ya? Haha… ada-ada aja kamu Ev. Ya sudah, kalau kamu berubah pikiran, hubungi papa. Ok”
Air mata itu menetes lagi. Kali ini Ev tak tahan sampai tersedu-sedu. Dia berlari menuju toilet sebuah restoran dan melewati

teman-temannya.
Abigael tak sengaja melihatnya. Abigael adalah teman terdekat Ev.

“kamu menangis untuk kedua kalinya di hari yang berbahagia ini. Tadi aku berpikir, kamu pasti sangat bahagia dan terharu.

Tapi tangisan kedua ini membuat aku berpikir ulang Ev! Kamu pasti sedang kecewa.  Ceritakan Ev. Aku selalu menganggap

mu ada, dan setelah begitu lama kita berteman, sekarang waktunya untuk pertama kali kau bisa menganggap ku ada”

Mendengar semua itu, Ev semakin menangis.
“kalau aku cerita, apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu aku?”
“kalau kamu tau kamu ga bisa berbuat apa-apa, jangan paksa aku untuk cerita”

“apa yang harus ku perbuat, kamu sendiri ga cerita apa-apa. Ceritakan Ev”
Jawab Abigael sambil memegang pundak Ev.

“bisa kah kau lihat apa yang kurang dari ku dan dari kehidupan ku?” Tanya Evelyn lantang.
“semua nyaris sempurna Ev. Ku rasa kau dikelilingi kebahagiaan. Keluarga, teman, cinta, semua..” jawab Abigael tulus.
“itu artinya, semua ini hanya perasaan ku sendiri. Tak ada yang bisa melihatnya dan merasakan nya. Bahkan Dia yang ku

maksud”
“lalu apa Ev.. apa yang kurang? siapa yang kau maksud?”
“aku ingin menjadi mata mu, agar aku tau, bagaimana kau melihat ku. Aku ingin menjadi kalian, agar aku tau, bagaimana

kalian menilai ku. AKU LELAH MENJADI AKU” Ev menangis lagi.

“kalau aku terlahir menjadi dirimu, belum tentu aku bisa lebih baik dari kamu. Tapi kalau kamu menjadi aku, aku yakin Ev,

kamu pasti menangis dan iri pada semua kehidupan ku.”

“dia.. dia adalah satu satunya alasan ku menangis saat ini. Dia yang selalu ku tunggu, yang saat ini sangat ku rindukan.

Yang kuharapkan setelah lebih dari setahun tak bertemu, yang berjanji untuk slalu menjaga ku.”
Ev menarik nafas nya dalam
“dia belum mengenal ku teman…belum mengenal ku. Bagaimana mungkin dia bisa menjaga ku? Menghubungi ku bukan

berarti bisa memahami ku. Aku perlu dia yang nyata. Bukan bayangan saja. Tapi dia tak juga menyadari itu. Aku lelah!”

“pa…papa mu?” Tanya Abigael terbata-bata
“yah…”
“lalu kenapa kau tak bicarakan semua? Kau terlihat dekat dengan nya”
“dia menjadi sosok yang sangat special di telephone. Tapi aku saja terkejut, dia tidak seperti itu ketika di dekat ku. Dia

berbeda! Aku tak pernah bisa bicara pada nya. Aku takut bicara padanya.” Jawab Evelyn
“kenapa?”
“dia adalah penasihat yang baik, tapi dia sungguh bukan pendengar yang baik. Wajarkan aku kecewa? Saat ini untuk

keberapa kalinya dia meningkari janji nya padaku”

Abigael meyakinkan nya “Ev.. apa yang kau pikirkan pasti berbeda dengan apa yang dipikirkan nya. Itu cara nya

membahagiakan mu. Walau kau sendiri kecewa. Tapi percayalah, dia tak memikirkan cara membuat mu kecewa, tapi

bagaimana membuat mu tak kehilangan sosok nya. Sekarang, lupakan… dan lewati malam ini tanpa dia, seperti

malam-malam biasanya”

“itulah kenapa kalian menjadi orang-orang yang paling special dihari ini teman” jawab Ev.

Akhirnya mereka berpesta dengan meriah. Walau tak ada yang tau, bagaimana dia menjaga sakit nya.


Kalo tertarik cerita2 buatan Anca..
silahkan kunjungi situs Anca dengan Mengklik
Disini


Salam...

0 komentar:

Posting Komentar